Kenapa Harus Selalu Mencari Second Dokter?



Seperti kesrempet busway rasanya aku tadi pagi, deg-degan, seluruh aliran darahku menuju ke otak semua. Gimana enggak, bidadari ku di vonis typhus. Aku yang pagi itu siap-siap mau berangkat kerja, melihat sasha pucet dan lunglai, langsung ku ambil kunci mobil dan pergi ke dokter..kaget setengah mati, rasa bersalah dan gak bisa berbuat apa-apa bercampur jadi satu. "Jadi bu, ini saya bikinkan surat pengantar untuk periksa darah, lihat trombositenya, parathypusnya dan hemoglobinnya" kata dokter menyadarkan kekagetanku.

Rasa-rasanya Sasha anak yang gak suka jajan, aku pun gak pernah membelikan makanan yang asal aja. Kena dari mana virus itu dan pakai media apa. Jadi inget waktu jalan-jalan di Mall Pondok Indah. Aku ajak Sasha dan Naya nonton Garuda di Dadaku, beli popcorn dan makan fastfood di sana. Tapi masak itu sih, ku tahu itu bersih semua. Anak-anak juga terbiasa cuci tangan sesuai tatacara dalam iklan lifebouy, cuci pake sabun, telapak tangan, punggung tangan, sela2 jari...mmm..apa yang salah??

Gak terasa jam ditangan udah jam 8 pagi, hm...pasti agak terlambat nih sampai kantor..(hm..rasa-rasanya aku marah sama diriku sendiri, kenapa masih sempet mikirin kerjaan kantor..tapi aku bener2 gak bisa apa2...banyak pertimbangan kenapa aku harus kerja senin ini..tanggung jawab ada dipunggungku)..

Sampai dirumah..aku bilang sama Oma, hari ini Sasha harus sampling blood untuk tahu berapa persen virus parathypusnya. Entah kenapa..aku sampaikan kepada Ibuku..gak usah ke dokter tadi. Coba ke dokter lain, yang memang ada lab dan fasilitas yang lebih bagus. Ok Oma, titip Sasha, aku berangkat kekantor dengan berkeyakinan bahwa Sasha kuat dan tidak sakit apa-apa.

Jam 11 siang coba ku telp Oma, sama kagetnya waktu mendengar vonis typus tadi, tapi kali ini malah melegakan...Sasha kena maag, kurang vit B6 dan itu yang membuat bibirnya pecah-pecah dan berdarah, dan batuk flu. Dia perlu istirahat, inhalasi selama 3 hari dan vitamin. Lha kok dua dokter dua status. Tapi yang meyakinkanku untuk mempercayai dokter yang terakhir adalah riwayat asupan makanan yang dimakan Sasha serta riwayat maagnya....hm...ini sampai sekarang yang aku sesalkan, kenapa dulu aku percaya meninggalkan anak-anak dengan pembantu. Dalam usia 3 tahun bidadari ku kena maag, karena pembantuku dulu gak telaten nyuapin, sehingga jarang makan dan melukai tukak lambungnya. Hm..anyway..busway...alhamdullilah..semua akan semakin indah bila kita bisa memaknai setiap peristiwa.

Hm...terima kasih Allah, mudah-mudahan semua sakit ini meluruhkan sejumlah dosa-dosa kami.
Amin..

Komentar

Postingan Populer